Assalamu'alaikum Warohmatullohi wabarokaatuh
KENCING BAYI
Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah ditanya :
" Apa hukum air kencing anak kecil, apabila mengenai pakaian ? "
" Apa hukum air kencing anak kecil, apabila mengenai pakaian ? "
Beliau rahimahullah menjawab :
الصحيح في هذه المسألة أن بول الذكر الذي يتغذى باللبن خفيف النجاسة، وأنه يكفي في تطهيره النضح، وهو أن يغمره بالماء يصب عليه الماء حتى يشمله بدون فرك. وبدون عصر، وذلك أنه ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه جيء بابن صغير فوضعه في حجره فبال عليه، فدعا بماء فأتبعه إياه ولم يغسله، أما بالنسبة للأنثى فلابد من غسل بولها، لأن الأصل أن البول نجس ويجب غسله لكن يستثنى الغلام الصغير لدلالة السنة عليه. مجموع فتاوى ابن عثيمين (11/ 249)
“Yang benar dalam masalah ini, kencing bayi laki-laki yang baru mengkonsumsi air susu saja adalah najis yang ringan dan penyuciannya cukup hanya dengan percikan, yaitu digenangi dengan air – dituangi air sampai terliputi oleh air itu – tanpa dikucek maupun diperas. Hal ini telah pasti adanya dari Nabi shallahu alaihi wa sallam, bahwa pernah seorang bayi laki-laki dibawa ke hadapan beliau, lalu beliau letakkan dipangkuannya, kemudian bayi itu kencing di situ. Beliau pun meminta air, lalu menuangkannya pada kencing tersebut tanpa mencucinya. Adapun kencing bayi perempuan, maka harus dicuci, karena pada asalnya air kencing itu najis dan wajib dicuci. Hanya saja dikecualikan air kencing bayi laki-laki yang masih kecil karena sunnah menunjukkan hal ini.”
Sumber : Majmu’ Fatawa 11/249 karya Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh
No comments:
Post a Comment