Kisah - Ahli Nahwu dan Nahkoda Kapal

<p><p dir="ltr"><i><b>Bismillahir Rohmaanir Rohiim.</b></i></p> <p dir="ltr">😊☺ ‌🇸‌🇪‌🇳‌🇾‌🇺‌🇲　‌<br> 🇸‌🇪‌🇯‌🇪‌🇳‌🇦‌🇰　</p> <p dir="ltr">⛅ Alkisah ada seorang ahli Nahwu naik perahu ⛵, lalu dia berkata kepada nahkoda kapal :<br> 🎓 "Apakah Anda tahu tentang ilmu Nahwu?". <br> ⚓ Si Nahkoda menjawab, "tidak". <br> 🎓 Lalu si ahli Nahwu tsb berkomentar, "Kalo begitu, telah hilang separuh usia Anda." </p> <p dir="ltr">🌊 Tak lama kemudian perahu tersebut terombang-ambing karena angin bertiup begitu dahsyatnya, mengakibatkan perahu nyaris tenggelam. <br> ⚓ Sang Nahkoda bertanya kepada si ahli Nahwu tadi :<br> "Apakah Anda tahu cara berenang?"<br> 🎓 Si ahli Nahwu menjawab, "tidak" <br> ⚓ Lalu di Nahkoda menimpali, "Kalo begitu, hilanglah seluruh usia Anda."</p> <p dir="ltr">😰😰😰</p> <p dir="ltr">✏___ ‌🇫‌🇦‌🇼‌🇦‌🇮‌🇩　<br> 1⃣ Betapapun ketinggian kedudukan dan ilmu yang dimiliki, janganlah sombong dan merasa besar diri. <br> 2⃣ Tiap orang memiliki kemampuan dan keahlian serta spesialisasi berbeda², jangan sekali-kali meremehkan orang lain. <br> 3⃣ Dalam suatu kondisi tertentu, ilmu yang dimiliki bisa menjadi tidak berguna dan bermanfaat, sedangkan ilmu lain yang mungkin diremehkan, ternyata bisa sangat berguna. <br> 4⃣ Pentingnya belajar ilmu dan pengetahuan yang bersifat fisik seperti berenang, selain mempelajari ilmu lainnya. <br> 5⃣ Pentingnya pengetahuan ilmu bahasa Arab, karena ia merupakan kunci pembuka kebaikan. Asal tetap tawadhu dan tidak sombong. </p> <p dir="ltr">@abinyasalma</p> </p>

Bismillahir Rohmaanir Rohiim. 😊☺ ‌🇸‌🇪‌🇳‌🇾‌🇺‌🇲　‌ 🇸‌🇪‌🇯‌🇪‌🇳‌🇦‌🇰　 ⛅ Alkisah ada seorang ahli Nahwu naik perahu ⛵, lalu dia ber...

Belajar Al-Ajurumiyah bag.1

<p><p dir="ltr"><i>Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh...</i></p> <p dir="ltr"><b>Bismillahir Rohmaanir Rohiim</b></p> <p dir="ltr">📚 "BELAJAR ILMU     NAHWU<br> DARI KITAB AL AJURUMIYAH" 📖</p> <p dir="ltr">🌻 (PELAJARAN PERTAMA) 🌻</p> <p dir="ltr">🔅DEFINISI KALIMAT🔅</p> <p dir="ltr">قال المؤلف - رحمه الله:<br> الكلامُ: هو اللفظُ المُرَكَّبُ المُفيدُ بالوَضْع.</p> <p dir="rtl">Berkata Penulis_rahimahullah:<br> "Kalam adalah suatu susunan lafazh yang diletakan (oleh orang arab) yang dapat memberikan faedah (yaitu dapat dipahami)."</p> <p dir="ltr">--------------------------</p> <p dir="ltr">💡Penjelasan:</p> <p dir="ltr">Penulis memulai kitabnya dengan mendefinisikan kalam, karena tujuan dari ilmu nahwu adalah agar lafazh yang kita ucapkan menjadi benar.</p> <p dir="ltr">📋 Definisi kalam adalah: Suatu susunan lafazh yang dapat memberikan faedah (yaitu dapat dipahami) yang diletakan (oleh orang arab).</p> <p dir="ltr">🔬 Dari definisi kalam diatas, maka susunan kalam harus terkumpul padanya empat perkara:</p> <p dir="ltr">1.Lafazh, yaitu suara yang terkandung padanya sebagian huruf-huruf hijaiyah. Adapun tulisan atau isyarat, tidaklah dikatagorikan kalam menurut ahli ilmu nahwu.<br> Contoh: Seseorang mengisyaratkan dengan meletakan jari telunjuknya didekat mulutnya kepada orang lain pertanda suruh diam. Meskipun orang itu paham, maka isyarat ini tidaklah dinamakan kalam menurut ahli ilmu nahwu, karena kalam harus berbentuk lafazh yang diucapkan.</p> <p dir="ltr">2.Murakkab, yaitu tersusun dari dua kalimat atau lebih. Jika hanya satu kalimat saja maka tidak disebut kalam.</p> <p dir="ltr">📌Contoh:<br> -مُحَمَّدٌ<br> -الْقَلَمُ<br> -الدَّفْتَرُ</p> <p dir="rtl">Ketiga kalimat diatas, tidaklah dikatakan kalam menurut ahli ilmu nahwu. Karena hanya tersusun dari satu kalimat saja. </p> <p dir="ltr">3.Mufid, yaitu ketika lafazh yang tersusun tersebut diucapkan, maka orang yang mendengarnya dapat memahami perkataannya.</p> <p dir="ltr">📌Contoh:</p> <p dir="ltr">"إِنْ قَامَ خَالِدٌ"</p> <p dir="rtl">"Jika Khalid berdiri…"</p> <p dir="ltr">Jika ada seseorang berbicara seperti itu kepada kita tanpa ada kalam selanjutnya, maka kita yang mendengarnya belum bisa sempurna memahami perkataan dia, karena kita tidak tahu apa maksud dari perkataan dia ini; "jika Khalid berdiri…"<br> Maka hal ini dalam ilmu nahwu tidak dinamakan kalam, meskipun dia tersusun dari tiga kalimat. </p> <p dir="ltr">4.Bil wadh'i, yaitu kalimat-kalimat yang diucapkan adalah bahasa arab. Adapun bahasa turki, bahasa Barbar dan yang lainnya tidaklah dikatakan kalam menurut ahli ilmu nahwu.</p> <p dir="ltr">📌Contoh-contoh kalam:</p> <p dir="ltr">📝 Susunan kalam dalam bahasa arab terkadang tersusun dari:</p> <p dir="ltr">1.Ism dan ism, contonya:</p> <p dir="ltr">مُحَمَّدٌ مُهَنْدِسٌ</p> <p dir="rtl">"Muhamad seorang insinyur."</p> <p dir="ltr">2.Ism dan fi'il atau fi'il dan ism, contonya:</p> <p dir="ltr">عُمَرُ يَنَامُ</p> <p dir="rtl">"Umar sedang tidur."</p> <p dir="ltr">كَتَبَ حَامِدٌ الدَّرْسَ</p> <p dir="rtl">"Hamid telah menulis pelajaran."</p> <p dir="ltr">3.Ism, fi'il dan huruh, contonya:</p> <p dir="ltr">زَيْدٌ ذَهَبَ إِلَى الْمَدْرَسَةِ</p> <p dir="rtl">"Zaid telah pergi ke sekolah."</p> <p dir="ltr">🚦PERHATIAN:<br> Dalam pelajaran kita ini, kita harus perhatikan istilah-istilah yang dipakai dalam ilmu nahwu, sehingga tidak tercampur dengan istilah yang terdapat dalam bahasa kita yaitu bahasa Indonesia, seperti istilah;<br> 🔸"kalam" maka yang dimaksud dalam bahasa Indonesia adalah kalimat.<br> 🔸"kalimat" maka yang  yang dimaksud dalam bahasa Indonesia adalah kata.</p> <p dir="ltr">⛔ Dalam pelajaran kita ini, kita menggunakan istilah ilmu nahwu, sehingga mohon diperhatikan dengan baik-baik maknanya.</p> <p dir="ltr">        🔹🔹🔹🔹<br></p> <p dir="ltr">🔅MACAM_MACAM KALIMAT🔅</p> <p dir="ltr">قال المؤلف - رحمه الله:<br> وأقسامُه ثلاثة: اِسمٌ، وفعلٌ، وحَرفٌ جاءَ لمَعنى.</p> <p dir="rtl">Berkata Penulis_rahimahullah:<br> "Macamnya ada tiga; Ism, Fi'il dan Huruf yang datang memiliki makna."</p> <p dir="ltr">--------------------------</p> <p dir="ltr">💡Penjelasan:</p> <p dir="ltr">Disini penulis menjelaskan bahwa kalimat-kalimat yang diucapkan orang arab tidaklah keluar susunannya dari tiga hal ini; Ism, fi'il, dan huruf.<br> Sebagaimana yang telah kita contohkan sebelumnya.</p> <p dir="ltr">ذَهَبَ زَيْدٌ إِلَى الْمَدْرَسَةِ</p> <p dir="rtl">-Lafazh (ذَهَبَ) ini adalah fi'il,<br> -Lafazh (زَيْدٌ) adalah Isim, <br> -Lafazh (إِلَى) adalah huruf (dalam istilah bahsa arab), <br> -dan lafazh (الْمَدْرَسَةِ) adalah isim.</p> <p dir="ltr">🔬Definisi dari tiga hal diatas:</p> <p dir="ltr">-Isim adalah kalimat yang menunjukan suatu makna pada dirinya dan dia tidak terikat dengan waktu. Dalam bahasa Indonesia artinya kata benda, baik benda hidup maupun benda mati.</p> <p dir="ltr">Contohnya: kalimat (زَيْدٌ) zaid, (مَدْرَسَةٌ) sekolah, (مُهَنْدِسٌ) insinyur.</p> <p dir="ltr">-Fi'il adalah kalimat yang menunjukan suatu makna pada dirinya, namun dia terikat dengan waktu, yaitu terkadang bermakna lampau dan terkadang bermakna "sedang" atau "akan". Dalam bahasa Indonesia artinya kata kerja.</p> <p dir="ltr">Contohnya: kalimat (أَكَلَ) sudah makan, (يَأْكُلُ) sedang makan, (ذَهَبَ) telah pergi, (يَذْهَبُ) sedang pergi.</p> <p dir="ltr">-Huruf adalah suatu kalimat yang akan tampak sempurna maknanya apabila disambung atau digabungkan dengan kata benda atau kata kerja.<br> Seperti huruf (إِلَى) artinya "ke" dan huruf (لَمْ) artinya "belum", tidaklah tampak sempurna maknanya sampai dia disambung atau digabungkan dengan kata yang lainnya, baik itu dengan kata benda atau kata kerja.</p> <p dir="ltr">📌Contohnya:</p> <p dir="ltr">-إِلَى الْمَسْجِدِ</p> <p dir="rtl">"ke masjid"</p> <p dir="ltr">-لَمْ يَرْجِعْ</p> <p dir="rtl">"belum pulang"</p> <p dir="ltr">⛔ PERINGATAN:</p> <p dir="ltr">Perkataan penulis:</p> <p dir="ltr">"وحَرفٌ جاءَ لمَعنى"</p> <p dir="rtl">Artinya: "dan huruf yang datang memiliki makna"<br> <br> Kalimat ini mengeluarkan huruf-huruf yang tidak memiliki makna pada dirinya, seperti huruf-huruf hijaiyah. Huruf-huruf hijaiyah tidak masuk dalam pembahasan kita.</p> <p dir="ltr">📌Contoh-contoh:</p> <p dir="ltr">-Ism: (خَالِدٌ), (حِصَانٌ), (شَجَرَةٌ), (أَرْضٌ), (كِتَابٌ)</p> <p dir="ltr">-Fi'il: (رَجَعَ), (يَرْجِعُ), (قَرَأَ), (يَقْرَأُ), (فَتَحَ). (يَفْتَحُ)</p> <p dir="ltr">-Huruf: (مِنْ), (هَلْ), (قَدْ), (لَا), (فِي).</p> <p dir="ltr">❓Bagaimana kita membedakan bahwa ini "ism" (kata benda) dan ini "fi'il" (kata kerja)?<br> Semua ini akan datang penjelasannya pada pelajaran-pelajaran berikutnya.</p> <p dir="ltr">🔗 Jadi, apa yang dituntut dari kita pada pelajaran hari ini?<br> Yang dituntut dari kita adalah menghafal definisi kalam dan uraiannya, menghafal definisi macam-macam kalimat, dan juga memahami istilah-istilah baru yang telah disebutkan diatas. Semua istilah diatas akan terus terulang pada pelajaran-pelajaran berikutnya. Oleh karena itu, memahami istilah-istilah yang kita pakai dalam pelajaran ini sangat penting, sehingga tidak tercampur adukan dengan istilah yang ada pada bahasa Indonesia, disebabkan karena terkadang tulisannya sama, namun makna yang diinginkan dalam ilmu nahwu berbeda.</p> <p dir="ltr">📒 Demikianlah pelajaran kita yang pertama. Insya Allah kita akan lanjutkan pada pertemuan berikutnya.</p> <p dir="ltr">Wallahu a'lam bish shawab.</p> <p dir="ltr"><i>Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh</i></p> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji3wuUKRh8IyozCzG3hTiCT_79nwkaBYXZ78egAoYWFeitMRrhSLLwhmzfjTUcF3rE3PcIM2YIPYYN-TWXaJI8ECpcYGFt9h9Xzr0fjsCDxTv2EZNR11I5wzijZNAe23XnPEzsl3OzZAo/s1600/%2525D9%252584%2525D8%2525BA%2525D8%2525AA%2525D9%252586%2525D8%2525A7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji3wuUKRh8IyozCzG3hTiCT_79nwkaBYXZ78egAoYWFeitMRrhSLLwhmzfjTUcF3rE3PcIM2YIPYYN-TWXaJI8ECpcYGFt9h9Xzr0fjsCDxTv2EZNR11I5wzijZNAe23XnPEzsl3OzZAo/s320/%2525D9%252584%2525D8%2525BA%2525D8%2525AA%2525D9%252586%2525D8%2525A7.jpg"> </a> </div></p>

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh... Bismillahir Rohmaanir Rohiim 📚 "BELAJAR ILMU     NAHWU DARI KITAB AL AJURUMIYAH...

Cara untuk menjadikan fi'il lazim menjadi fiil muta'addi

<p><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivoH7mKiqc5oZLchzgFpu-rR60QpnGVBaUgv_fa7NrfGIOJtvZF7fmv4Q2BdwFou9QM4aUsPQw9QkpHwbAS58aS0xeoCDiVpBi4qOtzoUFe9WI-BjXMzZlpLcWIhmFmHWXxdP6_En1Cho/s1600/Lughatunaa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivoH7mKiqc5oZLchzgFpu-rR60QpnGVBaUgv_fa7NrfGIOJtvZF7fmv4Q2BdwFou9QM4aUsPQw9QkpHwbAS58aS0xeoCDiVpBi4qOtzoUFe9WI-BjXMzZlpLcWIhmFmHWXxdP6_En1Cho/s200/Lughatunaa.jpg" width="200" /></a></div> <br /> Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh<br /> <b><i>Bismillahir Rohmaanir Rohiim</i></b><br /> <b><i><br /></i></b> <div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px;"> Cara untuk menjadikan fi'il lazim menjadi fiil muta'addi<br />=============================</div> <div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;"> اللازمُ يصير متعدّيًا بأحد ثلاثة أسباب : بزيادة الهمزة في أوله ، وتشديد عينه ، وحرف الجرّ في آخره.نحو : أخرجته وخرّجته وخرّجْتُه من النار</div> <div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.32px;"> <div style="margin-bottom: 6px;"> Fiil lazim menjadi fiil muta'addi dengan sebab salah satu dari 3 sebab dibawah ini..<br />1.menambahkan hamzah di awal fiil..contoh أَخْرَجْتُهُ</div> <div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;"> 2. Dengan membubuhkan tasydid pada 'ain fiilnya..contoh خَرَّجْتُهُ</div> <div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;"> 2.dengan menambahkan huruf jar di akhir fiil..contoh خَرَجْتُهُ من النار</div> <div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;"> Lafadz tadi diambil dari خَرَجَ</div> <div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;"> Arti dari semua fiil diatas sama yaitu mengeluarkan<br />Allahu a'lam</div> <div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;"> <i>Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh</i></div> </div> </div> </p>

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh Bismillahir Rohmaanir Rohiim Cara untuk menjadikan fi'il lazim menjadi fiil mut...

Hukum Kencing Bayi

<p><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy3t2ds1ZKEExWs0JiGiR0p9uFDWCQR1HXLhRvOd2ie6gAUtW2nkXHfl62I6ONq6aW2Vsybf6ql5apfBcxJ7ZMuGg0H8DeBtpvz0cJG_nWzbkVzamF0BwYlKNIr2XOGaPF4YrJGQpSqrU/s1600/clodi2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy3t2ds1ZKEExWs0JiGiR0p9uFDWCQR1HXLhRvOd2ie6gAUtW2nkXHfl62I6ONq6aW2Vsybf6ql5apfBcxJ7ZMuGg0H8DeBtpvz0cJG_nWzbkVzamF0BwYlKNIr2XOGaPF4YrJGQpSqrU/s200/clodi2.jpg" width="200" /></a></div> <div dir="ltr"> <b><i><br /></i></b></div> <div dir="ltr"> <b><i><br /></i></b></div> <div dir="ltr"> <b><i>Assalamu'alaikum Warohmatullohi wabarokaatuh</i></b></div> <div dir="ltr"> <b><i><br /></i></b></div> <div dir="ltr"> <b>KENCING BAYI</b></div> <div dir="ltr"> Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah ditanya :<br /> " Apa hukum air kencing anak kecil, apabila mengenai pakaian ? "</div> <div dir="ltr"> Beliau rahimahullah menjawab :</div> <div dir="ltr"> <br /></div> <div dir="ltr"> الصحيح في هذه المسألة أن بول الذكر الذي يتغذى باللبن خفيف النجاسة، وأنه يكفي في تطهيره النضح، وهو أن يغمره بالماء يصب عليه الماء حتى يشمله بدون فرك. وبدون عصر، وذلك أنه ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه جيء بابن صغير فوضعه في حجره فبال عليه، فدعا بماء فأتبعه إياه ولم يغسله، أما بالنسبة للأنثى فلابد من غسل بولها، لأن الأصل أن البول نجس ويجب غسله لكن يستثنى الغلام الصغير لدلالة السنة عليه. مجموع فتاوى ابن عثيمين (11/ 249)</div> <div dir="ltr"> <br /></div> <div dir="rtl"> “Yang benar dalam masalah ini, kencing bayi laki-laki yang baru mengkonsumsi air susu saja adalah najis yang ringan dan penyuciannya cukup hanya dengan percikan, yaitu digenangi dengan air – dituangi air sampai terliputi oleh air itu – tanpa dikucek maupun diperas. Hal ini telah pasti adanya dari Nabi shallahu alaihi wa sallam, bahwa pernah seorang bayi laki-laki dibawa ke hadapan beliau, lalu beliau letakkan dipangkuannya, kemudian bayi itu kencing di situ. Beliau pun meminta air, lalu menuangkannya pada kencing tersebut tanpa mencucinya. Adapun kencing bayi perempuan, maka harus dicuci, karena pada asalnya air kencing itu najis dan wajib dicuci. Hanya saja dikecualikan air kencing bayi laki-laki yang masih kecil karena sunnah menunjukkan hal ini.”</div> <div dir="ltr"> Sumber : Majmu’ Fatawa 11/249 karya Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah</div> <div dir="ltr"> <br /></div> <div dir="ltr"> <b><i>Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh</i></b></div> </div> </p>

Assalamu'alaikum Warohmatullohi wabarokaatuh KENCING BAYI Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah ditanya : " Apa huk...

Hati Akan Tenang Ketika Mengingat Alloh Subhanahu Wa Ta'aala..

<p><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCREINvh39UFm9kwfL5Hm58KokZOOv2dQFtBko8Ll68yBvkn24umNa0KWUEaKqIRYBWimz4ugEI00hY016j5ZKRNiidGPu3cSQEeq5obhr-R4L3XTLz7dt04ZShO-wG3YdNfglYo2s6-I/s1600/AR-RAD-28.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="87" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCREINvh39UFm9kwfL5Hm58KokZOOv2dQFtBko8Ll68yBvkn24umNa0KWUEaKqIRYBWimz4ugEI00hY016j5ZKRNiidGPu3cSQEeq5obhr-R4L3XTLz7dt04ZShO-wG3YdNfglYo2s6-I/s320/AR-RAD-28.png" width="320" /></a></div> <div dir="ltr"> <b><i><br /></i></b></div> <div dir="ltr"> <b><i><br /></i></b></div> <div dir="ltr"> <b><i>Bismillahir rohmaanir rohiim...</i></b><br /> <b><i>----------------------------------</i></b></div> <div dir="ltr">  كل يوم جديد هو صفحة جديدة في سجل حياتك<br /> فابدأ يومك بذكر الله فبذكره يطيب القلب ويصلح العمل<br /> ﴿أَلا بِذِكرِ اللَّهِ تَطمَئِنُّ القُلوبُ﴾ </div> <div dir="rtl">  صباح الخيرات </div> <div dir="rtl"> Setiap Hari baru yang kau dapati itu merupakan</div> <div dir="ltr"> Sebuah halaman baru dalam arsip dan catatan kehidupanmu</div> <div dir="ltr"> Maka, Awali Harimu dengan berdzikir kepada Allah, karena</div> <div dir="ltr"> dengan berdzikir dan mengingatNya</div> <div dir="ltr"> hati ini akan baik dan amal akan benar</div> <div dir="ltr">  Tidaklah dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang  <br />          (Ar-Ra'd)</div> <div dir="ltr">  Shabaahul Khaiyr </div> </div> </p>

Bismillahir rohmaanir rohiim... ----------------------------------  كل يوم جديد هو صفحة جديدة في سجل حياتك فابدأ يومك بذكر الله...

Hati-hati dengan Pakaian Sanbenito

<p><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqLj0fBZqnK-7QLU5DAy_CPj5NDANTeC4dCKMIbtzNQW1zKw67EulPjNK6wQOJwsKvAz06ZMskvwkQJBku1WmBE5eg702zYbeka8ee3_lwyH1n9G6beE93eJYx9b6A2tfl4gntJmZoKW8/s1600/sanbenito2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="142" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqLj0fBZqnK-7QLU5DAy_CPj5NDANTeC4dCKMIbtzNQW1zKw67EulPjNK6wQOJwsKvAz06ZMskvwkQJBku1WmBE5eg702zYbeka8ee3_lwyH1n9G6beE93eJYx9b6A2tfl4gntJmZoKW8/s200/sanbenito2.jpg" width="200" /></a></div> <div dir="ltr"> <br /></div> <div dir="ltr"> <br /></div> <div dir="ltr"> Bismillah...<br /> ---------------</div> <div dir="ltr"> <b>⚠⚠INFO PENTING !</b><br /> ------------------------------------<br /> Penting untuk orang tua & anak anak.<br /> Topi Tahun Baru yg berbentuk kerucut ternyata adalah topi dengan bentuk yang di sebut "SANBENITO", yakni topi yg digunakan Muslim Andalusia <b>UNTUK MENANDAI BAHWA MEREKA SUDAH MURTAD</b> dibawah penindasan Gereja Katholik Roma yang menerapkan <b>INKUISISI SPANYOL.</b></div> <div dir="ltr"> <b>SANBENITO, TANDA MUSLIM TELAH MURTAD.</b><br /> Ketika kaum Frank yang beragama Kristen Trinitarian menyerang Negeri Muslim Andalusia,mereka menangkapi, menyiksa, membunuh dengan<br /> sadis kaum Muslim yang tidak mau tunduk kepada mereka. Mereka kaum Kristen Trinitarian membentuk lembaga yang bernama <b>INKUISISI.</b></div> <div dir="ltr"> <b><br /></b> Sebuah lembaga dalam Gereja Katholik Roma yang bertugas melawan ajaran sesat, atau pengadilan atas seseorang yang didakwa bidat. Dan dalam hal ini yang dimaksud sesat/bidat adalah <b>MUSLIM.</b><br /> Adalah sebuah pakaian yang diberi nama <b>SANBENITO,</b> pakaian dan topi khas yang dipakaikan kepada <b>TAWANAN MUSLIM</b> yang telah menyerah dan mau conferso (confert/murtad).</div> <div dir="ltr"> Pakaian ini untuk membedakan mereka (para converso) dengan orang-orang lain ketika berjalan di tempat-tempat umum di Andalusia yang saat itu telah takluk di tangan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand.<br /> SANBENITO adalah sebuah pakaian yang menandakan bahwa seorang muslim di Andalusia saat itu telah MURTAD. Bagaimana bentuk pakaian itu? Jubah dan topinya??</div> <div dir="ltr"> <br /></div> <div dir="ltr"> ⚠⚠ <b>SANGAT IRONIS !!!!!</b></div> <div dir="ltr"> Kini, 6 abad setelah peristiwa yang sangat sadis tersebut berlalu, para remaja muslim, anak-anak muslim justru memakai pakaian SANBENITO untuk<br /> merayakan TAHUN BARU MASEHI dan merayakan ULANG TAHUN. Meniup terompet-terompet ala topi SANBENITO di saat pergantian tahun. Perayaan-perayaan yang sama sekali <b>TIDAK PERNAH DICONTOHKAN OLEH ROSULULLAH</b> yang justru nyata2 <b>BERASAL DARI KAUM KAFIR !!!.</b> Kaum yang telah merampas kejayaan Muslim Andalusia, dan menghancurkan sebuah peradaban maju Islam<br /> Andalusia.<br /> Astaghfirullah... setelah kita tahu sejarah ini, apakah kita masih tega memakai SANBENITO? atau membiarkan anak2, adik2, sahabat2 kita memakainya?</div> <div dir="ltr"> <br /></div> <div dir="ltr"> Sumber:<br /> <b>Buku MENYINGKAP FITNAH</b><br /> [ Hj.Irena Handono ]</div> <div dir="ltr"> Silahkan dishare ke seluruh muslimin.... biar melek sejarah....<br /> *Copas* mm1 2024*</div> </div> </p>

Bismillah... --------------- ⚠⚠INFO PENTING ! ------------------------------------ Penting untuk orang tua & anak anak. To...

Ciri Wanita Penghuni Surga

<p><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnUmUORjDXpOxurmhTjXvASsv8u-KV9zo0Q_hnTq4iTlkn5_du5hOb31a14WkXcQfkTWQs2Ctf3aW17GDelAiFiJXrWhlQndV5PIBtiP3IvjcjrEOjlTxkusdH0sU8wtfDYSHliBZrbVs/s1600/BIDADARI+SURGA+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnUmUORjDXpOxurmhTjXvASsv8u-KV9zo0Q_hnTq4iTlkn5_du5hOb31a14WkXcQfkTWQs2Ctf3aW17GDelAiFiJXrWhlQndV5PIBtiP3IvjcjrEOjlTxkusdH0sU8wtfDYSHliBZrbVs/s320/BIDADARI+SURGA+2.jpg" width="320" /></a></div> <div dir="ltr"> <b><i><br /></i></b></div> <div dir="ltr"> <b><i><br /></i></b></div> <div dir="ltr"> <b><i>Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh</i></b></div> <div dir="ltr"> <b>Bismillah...</b><br /> --------------------<br /> <b>CIRI WANITA PENGHUNI SURGA</b></div> <div dir="ltr"> Oleh Ustadz Firanda Andirja Hafizhahullaah..</div> <div dir="ltr"> Kepada para istri yang mendambakan untuk menjadi penghuni Surga.. </div> <div dir="ltr"> Tentunya untuk menjadi penghuni surga, bukanlah perkara yang mudah, sebagaimana Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam telah mengisyaratkan hal ini dalam haditsnya. </div> <div dir="ltr"> Beliau bersabda: </div> <div dir="ltr"> حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ </div> <div dir="rtl"> "Bahwasanya surga itu diliputi/dipagari dengan perkara-perkara yang dibenci." </div> <div dir="ltr"> (HR Muslim dari shahābat Anas bin Mālik)</div> <div dir="ltr"> ⇒ Artinya seorang jika hendak masuk dalam surga, dia harus melewati hal-hal yang bertentangan dengan hawa nafsunya, yang dia benci, yang bertentangan dengan egonya (sikap egoisnya). </div> <div dir="ltr"> Ada satu sifat yang disebutkan oleh Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam diantara sifat penghuni surga. Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:</div> <div dir="ltr"> وَنِسَاؤُكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ الْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا الَّتِي إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا وَتَقُوْلُ لاَ أَذُوْقُ غَمْضًا حَتَّى تَرْضَى</div> <div dir="rtl"> "Dan istri-istri kalian yang akan masuk surga yaitu yang berusaha meraih kecintaan suami (penyayang), yang subur (mudah beranak banyak), serta yang senantiasa kembali kepada suaminya, yaitu jika suaminya marah maka diapun segera datang kepada suaminya dan meletakkan tangannya di tangan suaminya dan berkata:</div> <div dir="ltr"> 'Wahai suamiku, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak sampai engkau maafkan aku (ridha kepadaku)'."</div> <div dir="ltr"> (HR An Nasāi dalam As Sunan Al Kubra 5/361, Ath Thabrāni dalam Al Awshath 6/11, dishahihkan oleh Syaikh Al Albāni karena syawahidnya (Ash Shahīhah 1/578 no 287), dari shahābat Ka’ab bin ‘Ujrah radhiyallāhu 'anhu) </div> <div dir="ltr"> ⑴ AL WADŪD | Seorang wanita yang berusaha meraih kecintaan suaminya. </div> <div dir="ltr"> Dia berusaha dengan sifat dan akhlaqnya yang mulia; dengan ramah dan tutur kata yang indah, berusaha berpenampilan yang menarik agar meraih kecintaan suaminya. </div> <div dir="ltr"> ⑵ AL WALŪD | Wanita yang subur yang memberikan keturunan kepada suaminya. </div> <div dir="ltr"> Dan yang ingin kita fokuskan pada kesempatan kali ini adalah sifat yang ke-3, kata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam </div> <div dir="ltr"> ⑶ AL AŪD 'ALA ZAWJIHĀ | Seorang wanita yang senantiasa kembali kepada suaminya.</div> <div dir="ltr"> Inilah penghuni surga.. </div> <div dir="ltr"> Ibu-ibu dan para istri yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, </div> <div dir="ltr"> Kelihatannya sifat ini merupakan sifat yang sepele namun sesungguhnya tidak demikian. </div> <div dir="ltr"> Kenapa? </div> <div dir="ltr"> Karena banyak wanita atau sebagian wanita tidak mudah untuk meminta maaf kepada suaminya, meskipun terkadang dia yang salah. </div> <div dir="ltr"> Kenapa? </div> <div dir="ltr"> Karena egonya yang dia kedepankan. </div> <div dir="ltr"> Dan iblis/syaithan datang membisikan kepada dia untuk tidak minta maaf kepada suaminya, padahal dia tahu dia yang salah. </div> <div dir="ltr"> Bahkan terkadang dia ingin suaminya yang minta maaf. </div> <div dir="ltr"> Dia tahu dia bersalah namun dia ingin melemparkan kesalahan kepada suaminya dan dia ingin suaminya yang minta maaf (karena dia punya ego). </div> <div dir="ltr"> Dan ini adalah benih-benih yang bisa menimbulkan kerusakan dalam rumah tangga dan menghancurkan rumah tangga yang telah dibangun selama ini. </div> <div dir="ltr"> Oleh karenanya, seorang wanita harus mengalahkan egonya dan jika dia bersalah maka segera datang kepada suaminya. </div> <div dir="ltr"> Meskipun hati suaminya lagi marah/keras, tetapi tatkala melihat istrinya bersifat demikian, (yaitu) mengakui kesalahannya, apalagi sambil memegang tangan suaminya sambil mengatakan:</div> <div dir="ltr"> "Wahai suamiku, aku tidak bisa tidur sampai kau maafkan aku, sampai kau ridha kepadaku." </div> <div dir="ltr"> Maka inilah yang disebut wanita penghuni surga. </div> <div dir="ltr"> Saya sampaikan kepada para istri dan para ibu-ibu, </div> <div dir="ltr"> Jangan pernah malu jika Anda bersalah.</div> <div dir="ltr"> Jika Anda bersalah maka segeralah datang kepada suami dan minta maaf, ini merupakan bentuk menjalankan sunnah Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam. </div> <div dir="ltr"> Jadilah Anda penghuni surga ! </div> <div dir="ltr"> Kalahkan ego anda. </div> <div dir="ltr"> Syaithān, iblis yang ingin agar Anda berpisah dari suami Anda. </div> <div dir="ltr"> Bila tidak berpisah, iblis ingin kehidupan rumah tangga Anda dan suami dalam kondisi ruwet/semrawut; tidak ada kebahagian, tidak ada mawadah dan rahmah. </div> <div dir="ltr"> Inilah yang di inginkan iblis. </div> <div dir="ltr"> Bayangkan, jika Anda tidak minta maaf maka api permusuhan berhari-hari akan menyala antara Anda dan suami. </div> <div dir="ltr"> Oleh karenanya... </div> <div dir="ltr"> Kalahkan ego, dan jika punya salah segeralah minta maaf kepada suami ! </div> <div dir="ltr"> Terapkan sunnah Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam ! </div> <div dir="ltr"> Jadilah Anda sebagai penghuni surga ! </div> <div dir="ltr"> Kemudian saya ingatkan juga kepada para istri, </div> <div dir="ltr"> Selain Anda memiliki sifat mudah untuk minta maaf, juga usahakanlah agar semantiasa memberi udzur kepada suami. </div> <div dir="ltr"> Suami mungkin melakukan kesalahan disuatu hari, namun suamipun punya ego sehingga enggan untuk minta maaf.</div> <div dir="ltr"> Bila dia minta maaf kepada istrinya seakan-akan harga dirinya akan jatuh, padahal tidak ! </div> <div dir="ltr"> Suami yang sejati adalah suami yang mau mengakui kesalahan. </div> <div dir="ltr"> Apalagi mengakui kesalahan dihadapan istrinya, yaitu seorang wanita yang sayang kepada dia, yang menghabiskan waktunya berhikmad kepada suaminya.</div> <div dir="ltr"> Maka seorang suami yang sejati/gentle dia berani minta maaf kepada istrinya.</div> <div dir="ltr"> Namun, kalau seorang istri memiliki (menghadapi) model suami yang tidak mau minta maaf, maka hendaknya dia berusaha memahami kondisi suaminya. </div> <div dir="ltr"> Karena terkadang sebagian suami merasa berat jika mengucapkan minta maaf kepada istri dengan mengucapkan:</div> <div dir="ltr"> "Wahai istriku, maafkan aku."</div> <div dir="ltr"> Namun dia minta maaf dengan cara yang lain. </div> <div dir="ltr"> Misalnya terjadi keributan dan sang suami merasa bersalah, kemudian dia mengatakan:</div> <div dir="ltr"> "Ayo, malam ini kita makan direstoran."</div> <div dir="ltr"> Sudah...! </div> <div dir="ltr"> Cukup (bagi) seorang istri bila suaminya mengajak makan malam di restoran berarti maksudnya dia mengatakan:</div> <div dir="ltr"> "Saya minta maaf, saya salah."</div> <div dir="ltr"> Jangan kita tunggu suami harus mengungkapkan minta maaf dengan lisannya. </div> <div dir="ltr"> Ini tidak mudah bagi setiap suami. </div> <div dir="ltr"> Oleh karenanya, bila suami sudah mulai merubah sikapnya, misalnya mengajak makan malam atau mulai memijit-mijit istrinya, dielus-elus rambutnya, berarti dia (suami) sudah minta maaf. </div> <div dir="ltr"> Dengan demikian hendaknya seorang istri memahami karakter suami yang cara minta maafnya terkadang tidak dengan lisan, tetapi dengan sikap. </div> <div dir="ltr"> Dengan demikian berumah tangga akan mudah dan berjalan dengan penuh mawadah & rahmah. </div> <div dir="ltr"> Setiap ada kesalahan dan setiap ada keretakan akan mudah untuk segera dikembalikan dan diperbaiki. </div> <div dir="ltr"> Semoga kita semua merasakan kehidupan rumah tangga yang penuh mawadah dan rahmah dan diberkahi oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. </div> <div dir="ltr"> Jadilah Anti sebagai wanita yang mudah meminta maaf ! </div> <div dir="ltr"> Jadilah Anti sebagai penghuni surga ! </div> <div dir="ltr"> وبالله التوفيق<br /> السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته</div> </div> </p>

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh Bismillah... -------------------- CIRI WANITA PENGHUNI SURGA Oleh Ustadz Fira...

Islam Melarang Meniup Terompet, Membunyikan Lonceng dan Menyalakan di Tahun Baru

<p><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA-aQeEVizT0PZNwAlIUY4HY_QGIo5OzTtK2PfxlXJzJ-voAffle6-AK7zcS2x60PRR1Jc8JZ5ZY71fxk6o3dysA5CcZMwGCAljj-98f-tIb1ItlecPsYGZoA0fHbyC1YHIBOUKUhC48w/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA-aQeEVizT0PZNwAlIUY4HY_QGIo5OzTtK2PfxlXJzJ-voAffle6-AK7zcS2x60PRR1Jc8JZ5ZY71fxk6o3dysA5CcZMwGCAljj-98f-tIb1ItlecPsYGZoA0fHbyC1YHIBOUKUhC48w/s1600/download.jpg" /></a></div> <div dir="ltr"> <i><b><br /></b></i></div> <div dir="ltr"> <i><b><br /></b></i></div> <div dir="ltr"> <i><b>Bismillah.</b></i><br /> -----------------</div> <div dir="ltr"> Nasrani menggunakan lonceng untuk memanggil jama'ahnya ketika beribadah..</div> <div dir="ltr"> Yahudi menggunakan terompet untuk memanggil jama'ahnya ketika beribadah..</div> <div dir="ltr"> Majusi menggunakan api untuk memanggil jama'ahnya ketika beribadah..</div> <div dir="ltr"> ⭐Dan pada jam 00.00 WIB malam tahun baru, sebagian umat Islam menggunakan ketiganya dalam satu waktu..⭐</div> <div dir="ltr"> Lonceng berbunyi,<br /> Terompet berbunyi,<br /> Kembang api dinyalakan..</div> <div dir="ltr"> Maka benarlah apa yg telah disabdakan Rasulullah 14 abad tahun yg lalu,</div> <div dir="ltr"> Dari Abu Sa‘id Al Khudri,ia berkata:<br /> Rasululah bersabda,</div> <div dir="ltr"> Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal,sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalianpun akan masuk (mengikuti) ke dalamnya.<br /> Mereka (para sahabat) bertanya:<br /> Wahai Rasulullah, apakah mereka kaum Yahudi dan Nasrani.?<br /> Lalu beliau berkata,<br /> Siapa lagi kalau bukan mereka.<br /> (HR. Bukhari dan Muslim)</div> <div dir="ltr"> Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan,</div> <div dir="ltr"> tidak diragukan lagi bahwa umat Islam ada yang kelak akan mengikuti jejak Yahudi dan Nashrani dalam sebagian perkara.<br /> (Majmu’ Al Fatawa, 27:286)</div> <div dir="ltr"> Sadarkah kita.?<br /> siapa yg pertama kali merayakan tahun baru.?<br /> Orang-orang kafir atau Orang-orang muslim.<br /> Silahkan temukan jawabannya dalam hati masing-masing</div> <div dir="ltr"> Dan ingatlah bahwa Rasulullah telah memberi peringatan kpd orang2 yg menyerupai orang2 kafir</div> <div dir="ltr"> Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</div> <div dir="ltr"> مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ</div> <div dir="rtl"> Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”<br /> (HR.Ahmad 2:50 dan Abu Daud no.4031)</div> <div dir="ltr"> Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</div> <div dir="ltr"> لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا</div> <div dir="rtl"> Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami<br /> (HR.Tirmidzi no.2695 Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)</div> <div dir="ltr"> Semoga bermanfaat dan menjadi<br /> pelajaran</div> <div dir="ltr">  http://bit.ly/AkhwatSalafiyatBerbagiFaedah</div> </div> </p>

Bismillah. ----------------- Nasrani menggunakan lonceng untuk memanggil jama'ahnya ketika beribadah.. Yahudi menggunakan...

Hak Alloh Atas Hamba-hamba-Nya Adalah Mereka Menauhidkan-Nya

<p><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcZ4qjSKuPoig6ndQKKFhKSRZD3uM-7dQov21O3P1gzUkHQdl6lYu2lwpykvOa0AoHfNZ5M9aHlkxlZ92et8BddtjTWEGvRcZxMslx69r5bmiEpAkO5m-kbxXDY92sABBLDuwbND__ic8/s1600/Allohu+ahad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcZ4qjSKuPoig6ndQKKFhKSRZD3uM-7dQov21O3P1gzUkHQdl6lYu2lwpykvOa0AoHfNZ5M9aHlkxlZ92et8BddtjTWEGvRcZxMslx69r5bmiEpAkO5m-kbxXDY92sABBLDuwbND__ic8/s1600/Allohu+ahad.jpg" /></a></div> <div dir="ltr"> <b><i><br /></i></b></div> <div dir="ltr"> <b><i><br /></i></b></div> <div dir="ltr"> <b><i>Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh</i></b></div> <div dir="ltr"> <b><i><br /></i></b> Bismillahir Rohmaanir Rohiim</div> <div dir="ltr"> Intisari Tauhid 0⃣5⃣</div> <div dir="ltr"> <br /></div> <div dir="ltr"> <b>HAK ALLAH ATAS HAMBA-HAMBANYA ADALAH MEREKA MENAUHIDKANNYA.</b> </div> <div dir="ltr"> <br /></div> <div dir="ltr"> Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : </div> <div dir="ltr"> وَعَن مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كُنْتُ رَدِيْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى حِمَارٍ فَقَالَ لِيْ: (يَا مُعَاذُ أَتَدْرِيْ مَا حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ، وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ؟ قُلْتُ: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: (حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئاً، وَحَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئاً) قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَفَلَا أُبَشِّرُ النَّاسَ؟) قَالَ: (لَا تُبَشِّرْهُم فَيَتَّكِلُوا) أَخْرَجَاهُ فِي الصَّحِيْحَيْنِ</div> <div dir="ltr"> <br /></div> <div dir="rtl"> Dari Mu’âdz bin Jabal radhiyallâhu ‘anhu, beliau berkata, “Saya pernah dibonceng oleh Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam di atas seekor keledai, lalu beliau bersabda kepadaku, ‘Wahai Mu’âdz, tahukah engkau apa hak Allah terhadap para hamba dan apa hak para hamba atas Allah?’</div> <div dir="ltr"> Saya menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.’ <br /> Beliau pun menjawab, ‘Hak Allah terhadap para hamba ialah mereka beribadah kepada-Nya semata dan tidak berbuat syirik sedikit pun kepada-Nya, sedang hak para hamba atas Allah adalah bahwa Allah tidak akan mengadzab orang yang tidak berbuat syirik sedikit pun kepada-Nya.’ </div> <div dir="ltr"> Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, tidakkah saya (perlu) menyampaikan kabar gembira (ini) kepada manusia?’ </div> <div dir="ltr"> Beliau menjawab, ‘Janganlah engkau menyampaikan kabar gembira ini kepada mereka (karena) mereka nanti akan bersikap menyandarkan diri.’</div> <div dir="ltr"> Dikeluarkan oleh keduanya (Al-Bukhâry dan Muslim) dalam Ash-Shahîhain. </div> <div dir="ltr"> Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam ingin menjelaskan kewajiban dan keutamaan bertauhid bagi para hamba. Maka, beliau menyampaikan hal itu dengan bentuk pertanyaan supaya hal itu lebih kukuh menancap dalam jiwa dan lebih optimal untuk sampai pada pemahaman orang yang diajari. Ketika Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keutamaan tauhid, Mu’âdz meminta izin untuk mengabarkan hal tersebut kepada manusia agar mereka bergembira karena (kabar) tersebut, tetapi Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam melarang hal tersebut karena takut bila orang-orang akan bersandar kepada hal itu sehingga meremehkan amal shalih. </div> <div dir="ltr"> <br /></div> <div dir="ltr"> <b>Faedah Hadits </b></div> <div dir="ltr"> <br /> 1⃣. Sifat rendah hati Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau mengendarai keledai dan membonceng seseorang di atas (keledai) tersebut. Hal ini berbeda dengan keadaan orang-orang yang menyombongkan diri. <br /> 2⃣.  Bolehnya berboncengan di atas kendaraan jika kendaraannya kuat. <br /> 3⃣.  Pengajaran dengan metode tanya jawab. <br /> 4⃣. Seseorang yang ditanya, tetapi ia tidak tahu, hendaknya mengatakan, “Allah yang lebih tahu.” <br /> 5⃣. Mengenal hak Allah yang diwajibkan kepada para hamba, yaitu agar mereka menyembah hanya kepada-Nya semata, tiada serikat bagi-Nya. <br /> 6⃣.  Bahwasanya barangsiapa yang tidak menjauhi kesyirikan berarti pada hakikatnya dia belum menyembah Allah, meskipun kelihatannya dia menyembah Allah. <br /> 7⃣.  Keutamaan tauhid dan keutamaan orang yang berpegang teguh dengan (tauhid). <br /> 8⃣. Tafsir tauhid, yaitu beribadah hanya kepada Allah dan meninggalkan kesyirikan terhadap-Nya. <br /> 9⃣.  Disukainya memberi kabar gembira kepada setiap muslim dengan hal-hal yang menggembirakannya. <br /> 1⃣0⃣. Bolehnya menyembunyikan ilmu untuk kebaikan. <br /> 1⃣1⃣.  Sikap beradab seorang murid kepada gurunya. </div> <div dir="ltr"> <br /></div> <div dir="ltr"> <i>[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan]</i> <br /> ____________________________</div> <div dir="ltr"> <b><i>Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarookatuh</i></b></div> </div> </p>

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Bismillahir Rohmaanir Rohiim Intisari Tauhid 0⃣5⃣ HAK ALLAH ATAS HAMBA-HAM...

Anjuran Belajar Bahasa Arab

<p><p dir="ltr">Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarokaatuh</p> <p dir="ltr"><b><i>Bismillahir rohmaanir roohiim</i></b></p> <p dir="ltr">Allah 'Azza wa Jalla berfirman:</p> <p dir="ltr">إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ</p> <p dir="rtl">"Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya"<br> (QS. Yusuf: 2)</p> <p dir="ltr">قاَلَ الرَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللهُ <br> (مصطفى صادق الرافعي: 1298-1356هـ)</p> <p dir="rtl">Telah berkata Ar-Raafi’i rahimahullah, (beliau adalah Mushthofa Shoodiq ar-Raafi’i hidup pada tahun 1298-1356 H, ulama sastra arab dari Mesir)</p> <p dir="ltr">وَمَا ذَلَّتْ لُغَةُ قَوْمٍ (شَعْبٍ) إِلاَّ ذَلَّ، وَلاَ انْحَطَّتْ إِلاَّ كَانَ أَمْرُهُ فِي ذَهَابٍ وَإِدْبَارٍ؛ وَمِنْ هَذاَ يَفْرِضُ الْأَجْنَبِيُّ الْمُسْتَعْمِرُ لُغَتَهُ فَرْضًا َعَلَى الأُمَّةِ الْمُسْتَعْمَرَةِ، وَيَرْكَبُهُمْ بِهَا، وَيُشْعِرُهُمْ عَظَمَتَهُ فِيْهَا، وَيَسْتَلْحِقُهُمْ مِنْ نَاحِيَتِهَا؛ فَيَحْكُمُ عَلَيْهِمْ أَحْكَامًا ثَلَاثَةً فِي عَمَلٍ وَاحِدٍ: أَمَّا الْأَوَّلُ فَحَبْسُ لُغَتِهِمْ فِيْ لُغَتِهِ سَجْنًا مُؤَبَّدًا؛ وَأَمَّا الثَّانِي فَالْحُكْمُ عَلَى مَاضِيهِمْ بِالْقَتْلِ مَحْوًا وَنِسْيَانًا؛ وَأَّمَا الثَّالِثُ فَتَقْيِيدُ مُسْتَقْبَلِهِمْ فِي الأَغْلَالِ الَّتِي يَصْنَعُهَا؛ فَأَمْرُهُمْ مِنْ بَعْدِهَا لِأَمْرِهِ تَبَعٌ.(2) (( وَحْيُ الْقَلَمِ 3/33 ))</p> <p dir="rtl">“Tidaklah bahasa suatu kaum rendah dan terhina melainkan kaum itu akan ikut terhina. Dan tidaklah bahasa itu terpuruk melainkan bangsa itu akan hilang dan musnah. Oleh karena itulah penjajah asing mewajibkan kepada bangsa yang dijajahnya untuk mempelajari bahasa mereka, memaksakan hal ini kepada mereka, membuat mereka merasakan keagungan bahasa sang penjajah, dan menguasai mereka (bangsa yang dijajah) dari sisi Bahasa. Dengan begitu, penjajah telah menguasai jajahannya dalam tiga hal sekaligus (3 in 1) dengan cara : Yang pertama, pembelengguan bahasa bangsa jajahan ke dalam bahasa sang penjajah (agar Bahasa bangsa jajahan) terpenjarakan selama-selamanya; yang kedua menghukum mati sejarah mereka sehingga terhapus dan terlupakan; sedangkan yang ketiga mengikat masa depan mereka dengan rantai besi yang mereka buat sehingga bangsa yang terjajah takluk dan tunduk kepada sang penjajah.”</p> <p dir="ltr">قَالَ الثَّعَالَبِيُّ:<br> (عبد الملك بن محمد بن إسماعيل أبو منصور الثعالبي (المتوفى: 429هـ)<br> فقه اللغة وسر العربية </p> <p dir="rtl">"Telah berkata Ats-Tsa’aalabiy (rahimahullah, beliau adalah Abdul Malik bin Muhammad bin Ismail Abu Mansyur ats-Tsa’aalabiy, wafat 429 H, dalam kitabnya Fiqhul Lughoh wa sir al-Arabiyyah 1/15 – di Muqaddimahnya, cet. Ihya at-Turats al-Arabiy 1422 H)</p> <p dir="ltr">مَنْ أَحَبَّ اللهَ تَعَالَى أَحَبَّ رَسُوْلَهُ مُحَمَّداً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَنْ أَحَبَّ الرَّسُوْلَ العَرَبِيَّ أَحَبَّ الْعَرَبَ وَمَنْ أَحَبَّ العَرَبَ أَحَبَّ الْعَرَبِيَّةَ الَّتِي بِهَا نَزَلَ أَفْضَلُ الْكُتُبِ عَلَى أَفْضَلِ الْعَرَبِ وَ العَجَمِ وَمَنْ أَحَبَّ العَرَبِيَّةَ عُنِيَ بِهَا وَثَابَرَ عَلَيْهَا وَصَرَفَ هِمَّتَهُ إِلَيْهَا</p> <p dir="rtl">“Barangsiapa yang mencintai Allah, niscaya ia mencintai Rasul-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan barangsiapa mencintai Rasul yang berasal dari bangsa ‘Arab, niscaya ia mencintai bangsa ‘Arab. Dan barangsiapa mencintai bangsa ‘Arab, niscaya ia mencintai bahasa ‘Arab yang dengannya Allah menurunkan kitab terbaik kepada bangsa bangsa ‘Arab  dan ‘Ajam (non-‘Arab) yang terbaik, dan barangsiapa mencintai bahasa ‘Arab, niscaya ia akan memberikan perhatian yang besar kepadanya dan berjuang gigih serta bersemangat untuk mempelajarinya"</p> <p dir="ltr">قَالَ الشَّافِعِيُّ<br> "Telah berkata Imam As-Syafi’i rahimahullah (wafat th. 204 H)</p> <p dir="ltr">اللِّسَانُ الَّذِي اِخْتَارَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِسَانُ الْعَرَبِ، فَأَنْزَلَ بِهِ كِتَابَهُ العَزِيْزَ، وَجَعَلَهُ لِسَانَ خَاتَمِ أَنْبِيَائِهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَلِهَذَا نَقُوْلُ: يَنْبَغِي لِكُلِّ أَحَدٍ يَقْدِرُ عَلَى تَعَلُّمِ الْعَرَبِيَّةِ أَنْ يَتَعَلَّمَهَا ؛ لِأَنَّهَا اللِسَّانُالأُوْلَى</p> <p dir="rtl">“Bahasa yang dipilih oleh Allah ‘Azza wa Jalla adalah bahasa ARAB. Maka Allah menurunkan Kitab-Nya yang mulia dengan bahasa ‘arab, dan Allah jadikan bahasa arab itu sebagai bahasa sang penutup para nabi, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Oleh karena itu kami katakan, ‘Bagi setiap orang yang mampu belajar bahasa Arab, maka sepantasnya bagi dia untuk BELAJAR BAHASA ARAB. Karena itu adalah BAHASA YANG pertama (yang dari situlah Islam diajarkan).”</p> <p dir="ltr">(Perkataan Imam As-Syafi’i tersebut dinukil oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (rahimahullah wafat 728 H) dalam kitab “Iqtidha ash-Shirath al-Mustaqim Li Mukholafatil Ashabil Jahiim 1/521, cet Daar al-Aalam al-Kutub, 1419 H)</p> <p dir="ltr">قَالَ : الشَّاطِبِيُّ :<br>  إبراهيم بن موسى بن محمد اللخمي الغرناطي الشهير بالشاطبي (المتوفى: 790هـ)</p> <p dir="rtl">Imam As-Syaathibi rahimahullah (bernama Ibrahim bin Musa bin Muhammad al-Lakhmiy al-Gharnaathi terkenal dengan sebutan Asy-Syaathibi, wafat th. 790 H)</p> <p dir="ltr">إِنَّ هَذِهِ الشَّرِيعَةَ الْمُبَارَكَةَ عَرَبِيَّةٌ  ،<br> فَمَنْ أَرَادَ تَفَهُّمَهُ، فَمِنْ جِهَةِ لِسَانِ الْعَرَبِ يُفْهَمُ، وَلَا سَبِيلَ إِلَى تَطَلُّبِ فَهْمِهِ مِنْ غَيْرِ هَذِهِ الْجِهَةِ</p> <p dir="rtl">"Sesungguhnya Syari’at yang Diberkahi ini  berbahasa ‘Arab.<br> Barangsiapa yang ingin bisa memahaminya maka (hanya) bisa difahami dari Bahasa arab saja, tidak ada jalan untuk memahaminya selain dari jalan ini (memahami Bahasa arab)<br> (Lihat kitab Al-Muwafaqaat hal. 2/101-102 Daar Ibn Affan th. 1417 H)</p> <p dir="ltr">Wassalamu"alaikum warohmatullohi wabarokaatuh</p> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiqnHW3XLzcN4uc4jKKmVO01aTW1tkdMys-W4mrxkPxEMZ24TfMx06TtvSpFMzQTP-66mfG91-_0mgvZZfJ7JTvIMEtCkjYpXfCORZR7pomrX8V6zv3nMpg69SFUJC_9k0LITzydv4nSc/s1600/IMG_20151116_0018347.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiqnHW3XLzcN4uc4jKKmVO01aTW1tkdMys-W4mrxkPxEMZ24TfMx06TtvSpFMzQTP-66mfG91-_0mgvZZfJ7JTvIMEtCkjYpXfCORZR7pomrX8V6zv3nMpg69SFUJC_9k0LITzydv4nSc/s640/IMG_20151116_0018347.jpg"> </a> </div></p>

Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarokaatuh Bismillahir rohmaanir roohiim Allah 'Azza wa Jalla berfirman: إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُ...